Laman

Jumat, 06 Mei 2016

BATASAN-BATASAN PENDIDIKAN DAN PERBEDAANNYA DENGAN PENGAJARAN




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa.Semakin maju pendidikan suatu bangsa maka semakin cerah dan terarah juga kesejahteraan masyarakat dari suatu bangsa itu sendiri. Dengan begitu dapat juga sebagai pengontrol sejauh apa masyarakat dalam merencanakan pelaksanaan pendidikan nasional.
Pendiikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan, segera setelah anak dilahirkan mulai terjadi proses belajar pada diri anak dan hasil yang di peroleh adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan.[1]
Pendidikan tentu saja dilaksanakan karena mempunyai tujuan-tujuan tertentu.Dalam pelaksanaannya, pendidikan juga mempunyai aturan dan batas untuk mengatur.

B.     Rumusan Masalah
1.        Apa definisi dari Pendidikan dan Pengajaran?
2.        Apa saja batasan-batasan Pendidikan?
3.        Apaperbedaan Pendidikan dengan Pengajaran?

C.    Tujuan Masalah
1.        Untuk mengetahui definisi dari Pendidikandan Pengajaran.
2.        Untuk mengetahui batasan-batasan Pendidikan.
3.        Untuk mengetahui perbedaan Pendidikan dengan Pengajaran.




BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Pendidikan dan Pengajaran
1.      Pendidikan
Pendidikan atau tarbiyah berasal dari kata “rabaa-yarbuu-riban wa rabwah” yang berarti “berkembang, tumbuh, dan subur”. Dalam Al Qur”an, kata “rabwah” berarti bukit-bukit yang tanahnya subur untuk tanam-tanaman.
وَمَثَلُالَّذِينَيُنْفِقُونَأَمْوَالَهُمُابْتِغَاءَمَرْضَاةِاللَّهِوَتَثْبِيتًامِنْأَنْفُسِهِمْكَمَثَلِجَنَّةٍبِرَبْوَةٍأَصَابَهَاوَابِلٌفَآتَتْأُكُلَهَاضِعْفَيْنِفَإِنْلَمْيُصِبْهَاوَابِلٌفَطَلٌّوَاللَّهُبِمَاتَعْمَلُونَبَصِيرٌ (٢٦٥).
            Artinya: “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat”.(QS:Al Baqarah:265).
Dengan pengertian ini jelas bahwa mendidik atau “rabba” bukan berarti “mengganti” (tabdiil) dan bukan pula berarti “merubah” (taghyiir). Melainkan menumbuhkan, mengembangkan dan menyuburkan, atau lebih tepat “mengkondisikan” sifat-sifat dasar (fithrah) seorang anak yang ada sejak awal penciptaannya agar dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik.[2]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu: memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian: proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.[3]
Sedangkan dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Pasal 1 dikemukakan, bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Maka dapat kita simpulkan, Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya,yaitu rokhani (pikir,karsa.rasa,cipta dan budinurani) dan jasmani (pancaindera serta keterampilan-keterampilan).[4]

2.      Pengajaran
Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction atau “pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967, hal 22). Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh siswa) dan Mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
Dengan kata lain bahwa Pengajaran adalah proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar, peringatan (tentang pengalaman, peristiwa yang dialami atau dilihatnya). (Dariyanto S.S, Kamus Bahasa Indonesia, 1997. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antara guru dan siswa.[5]

B.       Batasan-batasan Pendidikan
Dalam pelaksanaan sebuah pendidikan, ada hal-hal yang membatasi.Batas-batas Pendidikan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan atau ketidakberdayaan pendidikan dalam melakukan tugas-tugas pendidikan. Batas-batas yang mempengaruhi pendidikan tersebut adalah sbb:
1.      Pendidik
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab membimbing seorang anak untuk mencapai kedewasaanya.Yang dimaksud pendidik disini adalah orang tua dan guru. Keduanya memiliki peran yang sama penting dalam membantu proses pencapaian kedewasaan anak. Orang tua tentu saja memegang peran utama dalam proses ini, karena orang tua merupakan tempat pertama dan utama bagi seorang anak untuk bertinteraksi dengan pendidikan. Ketika anak berada di sekolah, orang tua memiliki keterbatasan dalam melakukan pendidikan terhadap anak. Untuk itulah guru melakukan peran pengganti sebagai orang tua yang akan melaksanakan pendidikan bagi anak, di sekolah.[6]

2.      Aspek pribadi anak didik
Anak didik adalah sosok manusia/individu.Kondisi inilah yang membatasi sebuah pendidikan.Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan, sangat tergantung pada seberapa jauh anak didik mampu menerima pendidikan yang diberikan.Anak didik harus diakui keberadaannya.Mereka tidak bisa begitu saja diperintah untuk mengikuti keinginan kita. Kita harus dapat memasuki dunia mereka, sehingga kita dapat mengetahui apa yang mereka inginkan dan mereka sukai. Dengan demikian proses pendidikan akan bisa berlangsung dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

3.      Alat pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.Alat pendidikan digunakan untuk mendidik anak secara pedagogis. Misalnya jika seorang ibu membersihkan dan merapikan rumah setiap hari dalam rangka memberikan kenyamanan bagi keluarganya, maka ia telah menyediakan lingkungan pendidikan (keluarga). Jika ibu ini menggunakan kegiatan membersihkan rumah ini untuk menasehati anaknya agar menjaga kebersihan karena merupakan bagian dari keimanan, maka memberikan nasehat merupakan alat pendidikan, dan kondisi rumah yang bersih merupakan alat bantu pendidikan.[7]

Macam-macam alat pendidikan jika ditinjau dari wujudnya dapat berupa:
a.    Perbuatan pendidik, dapat berupa teladan, perintah, pujian, teguran, ancaman, hukuman.
b.    Benda-benda sebagai alat bantu seperti, meja kursi belajar, papan tulis, penghapus, kapur tulis, buku, pena, dll.

4.      Waktu pelaksanaan
Pada saat anak usia dini, hubungan anak dengan pendidik belum disebut sebagai kegiatan pendidikan melainkan baru dalam proses/taraf pembiasaan. Karena anak usia dini masih bersifat serba menerima, mereka belum memahami apa itu perintah, aturan, norma dan lain sebagainya. Kegiatan pembiasaan tersebut merupakan langkah awal yang dilakukan oleh pendidik untuk mencapai kedewasaan seorang anak atau disebut juga dengan pendidikan pendahuluan.Perbedaan pendidikan pendahuluan dengan pendidikan sebenarnya adalah ketika terjadi hubungan wibawa antara pendidik dan anak didik. Jadi pendidikan yang sebenarnya bukan merupakan kebiasaan melainkan terjadi ketika hubungan wibawa itu ada, ketika anak telah mampu menerima petunjuk dan perintah bukan hanya atas dasar ikut-ikutan atau meniru orang lain.

5.       Aspek tujuan
Tujuan pendidikan adalah mengantarkan anak untuk mencapai kedewasaan.Tujuan pendidikan dibagi kedalam 2 tujuan, secara mikro dan makro.Tujuan pendidikan secara mikro adalah untuk menjadikan anak didik menjadi dewasa.Sedangkan secara makro yaitu menyiapkan manusia supaya lebih bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan bangsanya. Anak dikatakan mencapai kedewasaannya apabila dia sudah bisa dan mampu berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain baik secara biologis, psikologis, ekonomi dan sosial.[8]

6.       Aspek lingkungan
Lingkungan tempat dimana kita bertempat tinggal dan mendapatkan pendidikan merupakan lingkungan pendidikan. Lingkungan disekitar anak dapat dibedakan menjadi 4 macam:
a.     Lingkungan alam fisik, Lingkungan ini merupakan lingkungan berupa alam disekitar kita seperti tumbuhan, hewan, udara, rumah dll.
b.    Lingkungan budaya, berupa kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, adat istiadat, bahasa, seni dan lain-lain.
c.     Lingkungan sosial, berupa hubungan interaksi antar individu yang hidup bermasyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain, termasuk didalamnya tentang sikap, perilaku, norma antar setiap individu.
d.   Lingkungan spiritual, berupa lingkungan agama, keyakinan yang dianut masyarakat yang ada disekitar kehidupan dia.

Manakala faktor-faktor tersebut ada yang tidak mendukung, maka disitulah sering terjadi kendala bagi diberlangsungkannya proses pendidikan. Sebagai contoh bakat dan minat anak yang tidak ada pada suatu bidang ajar, atau intelejensi anak yang rendah untuk materi ajar yang memerlukan kecerdasan, atau kondisi fisik anak yang tidak mendukung untuk mata ajar yang memerlukan kesempurnaan fisik, atau psikis anak yang labil, atau back ground anak dari keluarga yang tidak mampu, broken home, berasal dari masyarakat yang tidak peduli terhadap pendidikan, atau lingkungan sekolah yang diselenggarakan berada jauh dibawah ukuran standard (baik manajemen, pembelajaran dan fasilitasnya), maka semuanya itu menjadi pembatas bagi dilangsungkannya pendidikan bagi anak tersebut.

C.      Perbedaan Pendidikan dengan Pengajaran
1.         Perbedaan Pendidikan dan Pengajaran
Perbedaan antara pendidikan dan pengajaran terletak pada prosesnya.Pendidikan lebih mengarah pada upaya-upaya kepada seseorang untuk bertindak.Sedangkan pengajaran itu lebih kompleks lagi, mengarah pada tujuan akhirnya yaitu seseorang dapat bertingkah laku baik atau memiliki kepribadian yang baik.
Didalam pendidikan prosesnya tidak hanya sekedar pentransferan ilmu semata,namun ada proses penggalian potensi,peningkatan diri menuju kedewasaan mental serta bimbingan dari seorang guru. Sedangkan dalam pengajaran hanya pentransferan ilmu saja sehingga tidak ada kewajiban seorang pengajar untuk memperbaiki akhlak peserta didik,sehingga apabila seseorang telah mendapat suatu ilmu maka tugas seorang guru telah selesai.[9]

2.         Hubungan Pendidikan dengan Pengajaran
Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan dan dapat diketahui bahwa pengajaran hanyalah salah satu usaha yang hanya dilakukan melalui pendidikan dalam mendidik anak didiknya.
Pendidik dalam rangka pengajaran dituntut untuk melakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan ilmiah.Oleh karena itu, peran pendidik tidak hanya sebagai pengajar, tetapi sekaligus sebagai pembimbing yaitu sebagi wali yang memabantu anak didik mengatasi kesulitan dalam studynya dan pemecahan bagi permasalahan lainnya. Bila usaha-usaha selain pengajaran amat kurang dilakukan disekolah, kiranya dapat diduga hasil pendidikan tidak akan sempurna. Artinya, pendidikan tidak akan berhasil dalam mengembangkan anak didik secara utuh dan maksimal.[10]



BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
1.         Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya,yaitu rokhani (pikir,karsa.rasa,cipta dan budinurani) dan jasmani (pancaindera serta keterampilan-keterampilan).
2.         Batas-batas Pendidikan yakni: ketidakmampuan atau ketidakberdayaan pendidikan dalam melakukan tugas-tugas pendidikan. adapun Batas-batas yang mempengaruhi pendidikan tersebut adalah sbb:
a.    Pendidik, yakni: orang dewasa(orang tua dan guru) yang bertanggung jawab membimbing seorang anak untuk mencapai kedewasaanya.
b.    Anak didik, yaitu; aspek pribadi anak didik tersebut.
c.    Alat pendidikan, yaitu: merupakan suatu perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
d.   Waktu pelaksanaan pendidikan tersebut.
e.    Aspek tujuan pendidikan.
f.     Aspek lingkungan, yakni: lingkungan sekitar dimana kita bertempat tinggal.
3.      Perbedaan antara pendidikan dan pengajaran terletak pada prosesnya. Pendidikan lebih mengarah pada upaya-upaya kepada seseorang untuk bertindak. Sedangkan pengajaran itu lebih kompleks lagi, mengarah pada tujuan akhirnya yaitu seseorang dapat bertingkah laku baik atau memiliki kepribadian yang baik.


DAFTAR PUSTAKA

            Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001.
            Tim Dosen  FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasiaonal, 2003.
            Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga , Jakarta:Balai Pustaka,  2003.
            http://adheriaayum13.blogspot.com/2013/05/perbedaan-pendidikan-dan-pengajaran.html.
http://blog.umy.ac.id/karyaku/2010/11/22/arti-pendidikan-dan-batas-batas-pendidikan.html.
https://ekapuspitahandayani.wordpress.com/2012/04/24/pengertian-pembalajaran-pengajaran-pemelajar-dan-peembelajar.html.
http://irasaffaghira.blogspot.com/2013/11/tujuan-batasan-dan-kemungkinan.html.
           



[1]Tim Dosen  FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasiaonal, 2003) h. 9.
[2] http://blog.umy.ac.id/karyaku/2010/11/22/arti-pendidikan-dan-batas-batas-pendidikan.html (diakses: tanggal 20 Feb 2016)
[3]Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga ,(Jakarta:Balai Pustaka,  2003) h. 523.
[4]Tim Dosen  FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan. h7.
[5] https://ekapuspitahandayani.wordpress.com/2012/04/24/pengertian-pembalajaran-pengajaran-pemelajar-dan-peembelajar.html (diakses: tanggal 20 Feb 2016)
[6]http://irasaffaghira.blogspot.com/2013/11/tujuan-batasan-dan-kemungkinan.html (diakses: tanggal 20 Feb 2016)
[7]Ibid.
[8] Oemar Hamalik,ProsesBelajar Mengajar,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001) h. 80.
[9]http://adheriaayum13.blogspot.com/2013/05/perbedaan-pendidikan-dan-pengajaran.html(diakses: tanggal 20 Feb 2016)
[10]Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar